Kamis, 27 Desember 2012

UJIAN AKHIR SEMESTER



UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH     : KIMIA BAHAN ALAM
SKS                      : 2
DOSEN                 : Dr. Syamsurizal, M.Si
WAKTU                 : 22-29 Desember 2012

PETUNJUK : Ujian ini open book. Tapi tidak diizinkan mencontek, bilamana ditemukan, maka anda dinyatakan GAGAL. Jawaban anda diposting di bolg masing-masing.

1.     Jelaskan dalam jalur biosintesis triterpenoid, identifikasilah faktor-faktor penting yang sangat menentukan dihasilkannya triterpenoid dalam kuantitas yang banyak.
Jawab :
 Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA).


Factor-faktor penting yang dapat menentukan hasil dari otriterpenoid dalam kualitas yang banyak yakni ada nya  enzim yang bertindak sebagai pengaktif asam asetat pada tahap awal biosintesis sehingga proses selanjutnya dapat berlangsung. Selain itu kondisi atau kedaan pada proses biositesis juga turut membantu, diman ajika keadaannya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh proses biosintesis maka hasil dan kualitas triterpenoid akan bagus.
2.     Jelaskan dalam penentuan struktur flavonoid, kekhasan signal dan intensitas serapan dengan menggunakan spektrum IR dan NMR. Berikan dengan contoh sekurang-kurangnya dua struktur yang berbeda.
Jawab : dalam penentuan struktur dari flavonoid kekhasansignal yang diperoleh tertuju pada signal dari gugus OH yang merupakan salah satu gugus penentu dari flavonoid, contoh nya pada penentuan struktur dari kuersetin dengan menggunakan spectrum inframerah diman intensitas serapan dari gugs OH melalui puncak yang cukup lebar pada daerah 3500 cm-1, vibrasi C-H dan vibrasi tarik C-H metoksi pada 2925 cm-1 dan 2853 cm-1 (puncak yang tajam, sempit, dan berdekatan), vibrasi tarik C=O karbonil pada 1600-1760 cm-1, dan ikatan C=C aromatik pada 1500-1600 cm-1. Contoh lainnya akni pada penetuan struktur dari senyawa calkon dengan menggunakan Spektrum 1H NMR senyawa memperlihatkan adanya sinyal pada δH 12,85 ppm untuk gugus –OH terkelasi dengan gugus –C=O, dua sinyal triplet dari dua gugus metilen pada δH 3,11 dan 2,97 ppm untuk dua gugus metilen-α dan –β dari dihidrokalkon, dan sejumlah sinyal yang sesuai dengan satu unit geranil (sinyalsinyal pada δH 5,17, 5,02, 3,40, 2,08, 2,06, 1,79, 166, 1,57 ppm). Selain itu, analisis sinyal-sinyal di daerah aromatik menunjukkan adanya unit 1,2,3,4- tetrasubstitusi benzena (δH 6,71 dan 6,65 ppm) dan gu- gus 2,4-dihidroksibenzoil (δH 7,58, 6,37 dan 6,35 ppm).
3.    Dalam isolasi alkaloid, pada tahap awal dibutuhkan kondisi asam atau basa. Jelaskan dasar penggunaan reagen tersebut, dan berikan contohnya sekurang-kurangnya tiga macam alkaloid.
Jawab : penggunaan larutan asam untuk membuat kondisi asam dalam proses isolasi guna untuk mengekstrak senyawa lain yang bersifat asam, karena alkaloid bersifat basa ehingga ketika kondisi asam maka senyawa alkaloid akan terpisah. Selain itu gunanya dikondisikan asam untuk mengubah basis alkaloid menjadi garam yang mudah larut dalam air. Ada bebrapa contoh diantaranya sebagai berikut :
·         Pada ekstraksi kafein dari serbuk daun teh, di gunakan larutan asam karena di dalam serbuk daun the tersebut juga terdapat senyawa bahan alam lainnya seperti tannin yang bersifat asam, dimana ketika di larutkan dengan asam maka tannin akan terekstrak dan kafein berpisah dari tannin, dan dapat di lakukan tahap ekstraksi yang berikutnya.
·         Pada dasarnya ada bebrapa senyawa alkaloid yang di turunkan dari suatu asam seperti :
§  Nikotin yang di sintesis dari ornitin.
§   
4.    Jelaskan keterkaitan diantara biosintesis, metode isolasi dan penentuan struktur senyawa bahan alam . Berikan contohnya.
Jawab : antara biosintesis, metode isolasi dan penentuan struktur memiliki keterkaitan. Dimana pada proses biosintesis kita dapat melihat dan mengetahui bentuk struktur dari suatu senyawa, dan pada tahap isolasi kita dapat memperoleh senyawa yang kita inginkan dengan  metode isolasi yang depat dimana hasil akhir dari proses isolasi dapat kita gunakan untuk menentukan struktur nya melalui spectrum infra merah, NMR, sinar UV dan lain sebagainya, hasil dari uji penentuan struktur dapat kita bandingkan dengan hasil proses biosintesis untuk mengetahui benar atau tidaknya  hasil dari suatu uji penentuan struktur. Contoh nya pada kolesterol, melalui proses biosintesis nya kita dapat mengetahui bentuk dari struktur kolesterol. Pada tahap isolasi kolesterol dari kuning telur, kita menggunakan uji salwoksi pada tahap akhir isolasinya, dimana merupakan uji spesifik untuk uji kolesterol dan dilanjutkan dengan penetuan sruktur dengan menggunakan spectrum  Raman, yang mana menunjukan struktur dari kolesterol yang sama dengan struktur dari hasil proses biosintesis.




Jumat, 14 Desember 2012

Antosianin



Antosianin (bahasa Inggris: anthocyanin, dari gabungan kata Yunani:anthos = "bunga", dan cyanos = "biru") adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan seperti Ubi Ungu. Sesuai namanya, pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya. Warna diberikan oleh antosianin berkat susunan ikatan rangkap terkonjugasinya yang panjang, sehingga mampu menyerap cahaya pada rentang cahaya tampak. Sitem ikatan rangkap terkonjugasi ini juga yang mampu menjadikan Antosianin sebagai antioksidan dengan mekanisme penangkapan radikal. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari keluarga flavonoid, dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar yaitu polifenol. Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak ditemukan adalah pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan delfinidin
Antosianin merupakan salah satu bagian penting dalam kelompok pigmen setelah klorofil. Antosianin larut dalam air, menghasilkan warna dari merah sampai biru dan tersebar luas dalam buah, bunga, dan daun. Antosianin umumnya ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan bunga, contohnya pada kol merah, anggur, strawberry, cherry, dan sebagainya  (Jackman & Smith 1996).
Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai antioksidan di dalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan pembuluh darah. Antosianin bekerja menghambat proses aterogenesis dengan mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh, yaitu lipoprotein densitas rendah. Kemudian antosinin juga melindungi integritas sel endotel yang melapisi dinding pembuluh darah sehingga tidak terjadi kerusakan. Kerusakan sel endotel merupakan awal mula pembentukan aterosklerosis sehingga harus dihindari. Selain itu, antosianin juga merelaksasi pembuluh darah untuk mencegah aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Berbagai manfaat positif dari antosianin untuk kesehatan manusia adalah untuk melindungi lambung dari kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata, serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan. Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa tersebut mampu mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan memori otak dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Kamis, 29 November 2012

kelompok nikotin


Pengaruh Nikotin Tembakau Sebagai Pestisida Alami untuk Pengendalian Helopeltis antonii

a.   Kandungan Kimia Tembakau
 Nikotin termasuk dalam golongan alkaloid yang terdapat dalam family Solanaceae. Nikotin dalam jumlah banyak terdapat pada tanaman tembakau,sedang dalam jumlah kecil terdapat pada tomat, kentang dan terung. Nikotin, bersama kokain dapat pula ditemukan pada daun tanaman koka. Kadar nikotin berkisar antara 0,6 -3,0% dari berat kering tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau. Nikotinterjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai bahan kimia antiherbivora dan adanya neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nicotine digunakansebagai insektisida pada masa lalu (Purbosayekti, 2008). 
Nikotin (β-pyridil-α-N-methyl pyrrolidine) merupakan senyawa organik spesifik yang terkandung dalam daun tembakau. Apabila dihisap senyawa ini akan menimbulkan rangsangan psikologis bagi perokok dan membuatnya menjadi ketagihan. Selama ini yang terjadi adalah tembakau mutu tinggi pada umumnya mengandung nikotin dan senyawa aromatisnya tinggi. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kadar nikotin antara lain tipe tanah, ketinggian tempat,kerapatan populasi tanaman, dosis pupuk dan jenis lahan. Tembakau yangditanam pada tanah berat berkadar nikotin lebih rendah dibanding yang ditanam ditanah lempung. Kadar nikotin tembakau cenderung meningkat bila ditanam didaerah yang lebih tinggi. Semakin banyak populasi tanaman per hektar kadar nikotin semakin rendah, dan semakin tinggi dosis pemupukan nitrogen kadar nikotin semakin tinggi. Nikotin merupkan salah satu senyawa yang yang dapatdigunakan sebagai pestisida nabati, sebagai, contoh : nikotin tembakau digunakan untuk mengendalikan Helopeltisantonii, gambar  dibawah merupakan bentuk  rumus senyawa kimia nikotin:
B.      Helopeltis antonii Signoret (Hemiptera; Miridae)
Helopeltis antonii Signoret (Hemiptera; Miridae) merupakan salah satu serangga hama teh yang masih sering menimbulkan kerugian karena di tempat tertentu (daerah endemik) sewaktu-waktu populasinya dapat meningkat sampai lebih dari 8 ekor/2m2(tingkat ledakan atauoutbreak ).
Masalah penyebab peningkatan populasi serangga ini dapat dikembalikan pada perubahan faktor lingkungan alami seperti iklim, habitat, kandungan hara tanah ataupun musuh alami. Di samping itu terdapat jugakemungkinan bahwa usaha pengendalian serangga ini di daerah endemik justrumenjadi kemungkinan terjadinya peningkatan populasi (Sugiono, 2007)
Serangan hama dan penyakit pada tanaman budidaya merupakan salahsatu faktor penting yang dapat mengurangi hasil pertanian. Selama ini, petanisangat tergantung kepada pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut, padahal penggunaan pestisida yang berlebihan, tidak saja akanmeningkatkan biaya produksi, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan petani,konsumen maupun keseimbangan hayati sekitarnya. Beberapa pengaruh negatif yang akan timbul akibat penggunaan pestisida kimia sintetis adalah:
1.  Hama menjadi resisten (kebal).
2.        Peledakan hama akibat tidak efektifnya pemakaian pestisida.
3.        Penumpukan residu yang dapat membahayakan. petani/pengguna dankonsumen.
4.        Ikut terbunuhnya musuh alami.
5.        Terjadinya polusi lingkungan.
6.        Perubahan status hama dari hama minor menjadi hama utama(Zaka,2006).
Salah satu alternatif yang terbaik dari pemecahan permasalah ini adalah dengan penggunaan pestisida alami. Alam sebenarnya telah menyediakan bahan- bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman. Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
Kelebihan:
1.      Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.
2.        Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan seranggawalaupun jarang menyebabkan kematian
3.        Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
4.        Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf)dan bersifat selektif 
5.        Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisidakimia
6.        Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7.        Murah dan mudah dibuat oleh petani
Kelemahannya:
1.       Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya haruslebih sering
2.        Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3.        Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yangmenyengat .Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot, Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa,Menghambat reproduksi serangga betina, Racun syaraf, Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga, Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga,Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri (Syamsudin, 2008)

Sabtu, 24 November 2012

UJIAN MID KIMIA BAHAN ALAM

Ujian Mid Semester

Matakuliah              : Kimia Bahan Alam
Kredit                       : 2 SKS
Dosen                        : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal            : Sabtu, 24 november 2012
Waktu                       : 15.30 sd 09.00 pagi ( 26 november 2012 )


Jawaban anda di posting diblog masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.

1.     Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.
Jawab :
Potensi aktifitas biologis suatu senyawa bahan alam ditentukan oleh kereaktifan struktur atau gugus fungsinya.  Senyawa bahan alam  dapat dimodifikasi strukturnya, yaitu dengan reaksi hidroksilasi, metoksilasi, alkilasi, dan glikosilasi. Salah satunya bahan alam yakni antosianin yang merupakan salah satu senyawa dari flavonoid. Antosianin lebih reaktif(aktifitas tinggi) dibandingkan dengan chalcon. Melalui reaksi substitusi akan terbentuk ikatan rangkap terkonjugasi, dimana  ikatan rangkap terkonjugasi diman adapat menangkap radikal bebas sehingga dapat berfungsi sebagai antioksidan.

2.     Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium
Jawab :
Senyawa bahan alam banyak yang memiliki potensi biologis yang cukup tinggi, yang dapat berguna bagi kesehatan masyarakat. Salah satunya yaitu senyawa flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, salah satunya antosianin. Senyawa flavonoid dapt diperoleh melalui proses sintesis/isolasi dari bermacam sumber seperti misalnya tumbuhan. Senyawa bahan alam (flavonid) dapat disintesis di laboratorium, dengan  terlebih adahulu di isolasi, setelah di peroleh senyawa flavonoid, kita dapat membuat/sintesis antosianin dengan melakukan modifikasi senyawa flabvonoid yang kita peroleh dengan mereaksikan nya dengan suatu pereaksi yang coco dnan antosianin.
3.    Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
Jawab :
Kaidah dalam memiljh pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam :
1.      Kepolaran pelarut harus sesuai/cocok dengan sifat kepolaran dari senyawa yang akan di isolasi
2.      Perbedaan antara titik didih pelerut harus cukup jauh berbeda dari titik didih senyawa.
3.      Untuk skala penelitian mahasiswa, harga pelarut turtut menjadi pertimbangan, jadi harga pelarut cukup terjangkau.
4.      Pelarut tidak mudah bereaksi dengan zat yang  terlarut melalui cara apapun.
Isolasi senyawa lavonoid menggunakan pelarut klorofom, etil asetat, alcohol (pelarut yang bersifat non polar)
Isolasi senyawa alkaloid menggunakan pelarut petroleum eter.
Isolasi senyawa terpenoid menggunakan pelarut yang bersifat semi polar.
Isolasi senyawa steroid(kolesterol) menggunakan pelarut eter,klorofom.

4.    Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.
Jawab:
Salah satu cara untuk menentukan struktur suatu senyawa yakni dengan menggunakan Spektrofotometri inframerah. Dimana spektofotometri inframerah untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya daerah dengan bilangan gelombang 1400 – 4000 cm-1 yang berada dibagian kiri spektrum IR, merupakan daerah yang khusus berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional, yang merupakan absorbsi dari vibrasi ulur. Selanjutnya daerah yang berada disebelah kanan bilangan  gelombang 1400 cm-1 sering kali sangat rumit karena pada daerah ini terjadi absorbsi dari vibrasi ulur dan vibrasi tekuk, namun setiap senyawa organik memiliki absorbsi yang kharakteristik pada daerah ini. Oleh karena itu bagian spektrum  ini disebut daerah sidikjari (fingerprint region). Saat ini ada dua macam instrumen yaitu spektroskopi IR dan FTIR (Furier Transformation Infra Red). FTIR lebih sensitif dan akurat misalkan dapat membedakan bentuk cis dan trans, ikatan rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam spektrofotometer IR tidak dapat dibedakan.

Daerah Gugus Fungsi dan Sidik Jari


     Selanjutnya juga dapat diketahui daerah-daerah vibrasi dari masing-masing ikatan yang dimiliki oleh senyawa organik dapat dilihat pada Gambar. dibawah ini.


     Dalam menginterpretasi suatu spektrum IR senyawa hasil isolasi/sintesis, fokus perhatian dipusatkan kepada gugus fungsional utama seperti karbonil (C=O), hidroksil (O-H), nitril (C-N) dan lain-lain. Serapan C-C tunggal dan C-H sptidak perlu terlalu dipusingkan karena hampir semua senyawa organik mempunyai serapan pada daerah tersebut.
Dalam menentukan struktur kafein melalui spektrofotometri inframerah sampel diletakkan di atas piring natrium klorida. Tutup pelat sampel dengan lempeng natrium klorida lainnya. tunggu sampai sampel telah kering ke piring natrium klorida pertama. Tempatkan sampel di jalur sensor untuk memindai itu.Scan sampel menggunakan program khusus komputer.


Kamis, 01 November 2012

tepenoid-monoterpenoid-sitronelal


MONOTERPENOID


Monoterpenoid merupakan senyawa "essence" dan memiliki bau yang spesifik yang dibangun oleh 2 unit isopren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang laut, serangga dan binatang jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui.
Struktur dari senyawa mono terpenoid yang telah dikenal merupakan perbedaan dari 38 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunannya tetap sebagai penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isopren. struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau siklik. senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik, ekspektoran, spasmolotik dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid yang sudah dikenal banyak dimanfaatkan sebagai bahan pemberi aroma makan dan parfum dan ini merupakan senyawa komersial yang banyak diperdagangkan. Dari segi biogenetik, perubahan geraniol nerol dan linalol dari yang satu menjadi yang lain berlangsung sebagai akibat reaksi isomerisasi. Ketiga alkohol ini, yang berasal dari hidrolisa geranil pirofosfat (GPP) dapat menjadi reaksi-reaksi sekunder, misalnya dehidrasi menghasilkan mirsen, oksidasi menjadi sitral dan oksidasi-reduksi menghasilkan sitronelal. Perubahan GPP in vivo menjadi senyawa-senyawa monoterpen siklik dari segi biogenetik disebabkan oleh reaksi siklisasi yang diikuti oleh reaksi-reaksi sekunder.
Seperti senyawa organik bahan alam lainnya, mono terpenoida mempunyai kerangka karbon yang banyak variasinya. Oleh karena itu penetapan struktur merupakan salah satu bagian yang penting.
Penetapan struktur monoterpenoida mengikuti suatu sistematika tertentu yang dimulai dengan penetapan jenis kerangka karbon. Jenis kerangka karbon Suatu monoterpen monosiklik antara lain dapat ditetapkan oleh rekasi dehidrogenasi menjasi suatu senyawa aromatik (aromatisasi). Penetapan struktur selanjutnya ialah menetukan letak atau posisi gugus fungsi dari senyawa yang bersangkutan didalam kerangka karbon tersebut. Posisi gugus fungsi dapat diketahui berdasarkan penguraian oksidatif. Cara lain adalah mengubah senyawa yang bersangkutan oleh reaksi-reaksi tertentu menjadi senyawa lain yang telah diketahui strukturnya. Dengan kata lain, saling mengaitkan gugus fungsi senyawa yang bersangkutan dengan gugus fungsi senyawa lain yang mempunyai kerangka karbon yang sama. Pembuktian struktur suatu senyawa akhirnya didukung oleh sintesa senyawa yang bersangkutan dari suatu senyawa yang diketahui strukturnya.

Contoh Senyawa Terpenoid

Monoterpenoid Asiklik


Biosynthetically, pirofosfat isopentenil dan pirofosfat dimethylallyl digabungkan untuk membentuk geranyl pirofosfat.


Geranyl pirofosfat

Monoterpenoid Monosiklik


Selain lampiran linier, unit isoprena dapat membuat koneksi untuk membentuk cincin.Ukuran cincin yang paling umum dalam monoterpen adalah cincin beranggota enam.Sebuah contoh klasik adalah siklisasi pirofosfat geranyl untuk membentuk limonene.

Monoterpenoid Bisiklik


Pirofosfat Geranyl juga dapat mengalami reaksi siklisasi dua berurutan untuk membentukmonoterpen bisiklik, seperti pinene yang merupakan konstituen utama dari getah pinus. 

0g2

Jumat, 19 Oktober 2012

isoflavon


Isoflavon merupakan zat yang serupa dengan estrogen, namun berbeda dalam ikatan OH. Zat ini banyak terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan sayur-sayuran. Zat aktif isoflavon terdiri dari isoflavon, lignan, dan coumestan, namun yang paling banyak digunakan dalam bidang kesehatan adalah isoflavon. Zat aktif ini tidak hanya terdapat dalam bahan mentah, tetapi juga hasil olahan seperti tempe, tahu, dsb. Di dalam tubuh isoflavon bersifat aktif serupa dengan hormon estrogen.
Secara in situ dibuktikan bahwa isoflavon mengadakan aksi inhibisitirosin kinase yakni menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit kanker. Mekanisme isoflavon dalam hal ini dengan mencegah inhibisi topoisomerase 1, 2 transkripsi DNA yakni mencegah replikasi DNA yang menghasilkan protein yang tidak normal. Selain itu, khasiat isoflavon bermacam-macam misalnya kardioprotektif, bone turnover, reproduksi, dll. Isoflavon juga dapat diguna-kan untuk mencegah dan menurunkan risiko terjadinya kanker payudara. Sedangkan pada kanker ovarium isoflavon mengubah resistensi karena kemo-terapi dengan meningkatkan permeabilitas memban sel sehingga mudah diper-baiki kembali dan mempercepat penyembuhan dengan pengobatan kemoterapi. Dalam bidang reproduksi isoflavon terbukti memperbaiki pola haid, nyeri haid, dan lama haid.
Target utama fitoestrogen pada jaringan tubuh yang pertama adalah sistem reproduksi karena pada organ tersebut jumlah estrogen reseptor cukup tinggi. Pada fase menstruasi efek fitoestrogen memperpanjang fase luteal. Sedangkan pada fase premenopause fitoestrogen menimbulkan efek estrogenik yang bermanfaat mencegah kanker payudara.
Hal ini dibuktikan secara epidemiologis bahwa insiden kanker payudara lebih rendah pada bangsa Asia yang mengkonsumsi fitoestrogen lebih tinggi dari bangsa Barat. Selain itu, kadar fitoestrogen dalam urin dan darah bangsa Asia lebih tinggi daripada bangsa Barat. Selain itu, pada fase menopause fitoestrogen terbukti dapat mengurangi gejolak panas. Berdasarkan penelitian terhadap 58 wanita menopause yang diberi tepung kedelai dan tepung terigu selama 12 minggu gejolak panas berkurang secara signifikan sebesar 40% dan 25%.
Penelitian lain menggunakan tocopil yang mengandung 56 fitoestrogen 38 mg diberikan kepada 152 wanita menopause selama 26--29 bulan. Hasilnya terjadi penurunan gejolak panas, keringat malam, rasa lemah, dan peningkatan libido.
Isoflavon tidak hanya berperan pada organ reproduksi tetapi juga berperan pada kesehatan jantung. Pada masa premenopause perempuan memiliki perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular dengan adanya perlindungan hormon estrogen terhadap endotel. Setelah memasuki masa menopause saat kadar hormon estrogen berkurang, insiden penyakit kardiovaskular pada perempuan sama dengan laki-laki. Mekanisme isoflavon dalam mencegah penyakit kardiovaskular adalah melalui penurunan kolesterol. Isoflavon terbukti menurunkan kolesterol total, meningkatkan HDL, menurunkan trigliserida, dan mencegah oksidasi kolesterol LDL. Seperti diketahui LDL yang mengalami oksidasi akan menjadi radikal bebas yang dapat melukai dinding endotel sehingga timbul plak dan terjadilah aterosklerosis. Isoflavon dapat dikonsumsi dalam bentuk asli berupa kedelai, kacang lengkuas, biji bunga matahari, dsb. Sementara hasil olahan isoflavon dapat dikonsumsi dalam bentuk tempe, tahu, yoghurt, dsb.
Untuk wanita menopause kapsul Calvonin yang mengandung bahan aktif isoflavon dari ekstrak tumbuh-tumbuhan murni dapat menjadi alternatif untuk mengganti estrogen yang hilang.

Kamis, 11 Oktober 2012

senyawa alkaloid-kafein

 Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).
Dari beberapa literatur, diketahui bahwa kopi dan teh banyak mengandung kafein dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh dengan sangat cepat, sementara penghancurannya sangat lambat.Menurut Jurnal American Chemical Society, kebanyakan kopi yang dibuat dengan kadar kafein rendah dibuat dengan larutan kimia yang dapat menyerap kafein dari biji kimia. Atau dapat pula menggunakan tehnik “Swiss Water Process” yaitu menggunakan air panas dan uap untuk memisahkan kafein dari biji kopi. Selain itu saat ini sedang diteliti pemanfaatan bioteknologi untuk penghancuran kafein dalam tanaman kopi, salah satunya adalah penggunaan bakteri yang dipasangkan dengan theophylline, yaitu senyawa yang dihasilkan untuk merusak kafein pada tanaman kopi dan teh. Diharapkan bakteri ini dapat menghancurkan kafein secara cepat, tetapi tetap mempertahankan rasa alami kopi yang nikmat.