Jumat, 19 Oktober 2012

isoflavon


Isoflavon merupakan zat yang serupa dengan estrogen, namun berbeda dalam ikatan OH. Zat ini banyak terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan sayur-sayuran. Zat aktif isoflavon terdiri dari isoflavon, lignan, dan coumestan, namun yang paling banyak digunakan dalam bidang kesehatan adalah isoflavon. Zat aktif ini tidak hanya terdapat dalam bahan mentah, tetapi juga hasil olahan seperti tempe, tahu, dsb. Di dalam tubuh isoflavon bersifat aktif serupa dengan hormon estrogen.
Secara in situ dibuktikan bahwa isoflavon mengadakan aksi inhibisitirosin kinase yakni menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit kanker. Mekanisme isoflavon dalam hal ini dengan mencegah inhibisi topoisomerase 1, 2 transkripsi DNA yakni mencegah replikasi DNA yang menghasilkan protein yang tidak normal. Selain itu, khasiat isoflavon bermacam-macam misalnya kardioprotektif, bone turnover, reproduksi, dll. Isoflavon juga dapat diguna-kan untuk mencegah dan menurunkan risiko terjadinya kanker payudara. Sedangkan pada kanker ovarium isoflavon mengubah resistensi karena kemo-terapi dengan meningkatkan permeabilitas memban sel sehingga mudah diper-baiki kembali dan mempercepat penyembuhan dengan pengobatan kemoterapi. Dalam bidang reproduksi isoflavon terbukti memperbaiki pola haid, nyeri haid, dan lama haid.
Target utama fitoestrogen pada jaringan tubuh yang pertama adalah sistem reproduksi karena pada organ tersebut jumlah estrogen reseptor cukup tinggi. Pada fase menstruasi efek fitoestrogen memperpanjang fase luteal. Sedangkan pada fase premenopause fitoestrogen menimbulkan efek estrogenik yang bermanfaat mencegah kanker payudara.
Hal ini dibuktikan secara epidemiologis bahwa insiden kanker payudara lebih rendah pada bangsa Asia yang mengkonsumsi fitoestrogen lebih tinggi dari bangsa Barat. Selain itu, kadar fitoestrogen dalam urin dan darah bangsa Asia lebih tinggi daripada bangsa Barat. Selain itu, pada fase menopause fitoestrogen terbukti dapat mengurangi gejolak panas. Berdasarkan penelitian terhadap 58 wanita menopause yang diberi tepung kedelai dan tepung terigu selama 12 minggu gejolak panas berkurang secara signifikan sebesar 40% dan 25%.
Penelitian lain menggunakan tocopil yang mengandung 56 fitoestrogen 38 mg diberikan kepada 152 wanita menopause selama 26--29 bulan. Hasilnya terjadi penurunan gejolak panas, keringat malam, rasa lemah, dan peningkatan libido.
Isoflavon tidak hanya berperan pada organ reproduksi tetapi juga berperan pada kesehatan jantung. Pada masa premenopause perempuan memiliki perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular dengan adanya perlindungan hormon estrogen terhadap endotel. Setelah memasuki masa menopause saat kadar hormon estrogen berkurang, insiden penyakit kardiovaskular pada perempuan sama dengan laki-laki. Mekanisme isoflavon dalam mencegah penyakit kardiovaskular adalah melalui penurunan kolesterol. Isoflavon terbukti menurunkan kolesterol total, meningkatkan HDL, menurunkan trigliserida, dan mencegah oksidasi kolesterol LDL. Seperti diketahui LDL yang mengalami oksidasi akan menjadi radikal bebas yang dapat melukai dinding endotel sehingga timbul plak dan terjadilah aterosklerosis. Isoflavon dapat dikonsumsi dalam bentuk asli berupa kedelai, kacang lengkuas, biji bunga matahari, dsb. Sementara hasil olahan isoflavon dapat dikonsumsi dalam bentuk tempe, tahu, yoghurt, dsb.
Untuk wanita menopause kapsul Calvonin yang mengandung bahan aktif isoflavon dari ekstrak tumbuh-tumbuhan murni dapat menjadi alternatif untuk mengganti estrogen yang hilang.

5 komentar:

Unknown mengatakan...

pada arikel di atas ada kalimat berikut "Secara in situ dibuktikan bahwa isoflavon mengadakan aksi inhibisitirosin kinase yakni menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit kanker."
yang menjadi masalah bagi saya yakni bagaimana proses biosintesis suatu senyawa isovlavon? dan bagaimana isoflavon mengadakan aksi inhibisitirosin kinase yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit kanker?

Ima Nurisa mengatakan...

Senyawa isoflavon merupakan salah satu komponen yang juga mengalami metabolisme. Senyawa isoflavon ini pada kedelai berbentuk senyawa konjugat dengan senyawa gula melalui ikatan -O- glikosidik. Selama proses fermentasi, ikatan -O- glikosidik terhidrolisis, sehingga dibebaskan senyawa gula dan isoflavon aglikon yang bebas. Senyawa isoflavon aglikon ini dapat mengalami transformasi lebih lanjut membentuk senyawa transforman baru. Hasil transformasi lebih lanjut dari senyawa aglikon ini justru menghasilkan senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas biologi lebih tinggi.

fitria mengatakan...

Senyawa flavonoida dan isoflavonoida banyak disebut-sebut berpotensi sebagai antitumor/antikanker. Proses pembentukan penyakit kanker dapat dibagi dalam 2 (dua) fase, yaitu fase inisiasi dan fase promosi. Senyawa flavonoida seperti quercetin dan kaemferol terbukti sebagai senyawa mutagenik pada sel-sel prokariotik dan eukariotik (Fujiki, dkk., 1986). Karena sifat inilah maka senyawa-senyawa flavonoida tersebut semula diduga sebagai inisiator terbentuknya sel tumor. Hal ini berkenaan dengan realitas bahwa semua inisiator bersifat mutagenik (menyebabkan mutasi pada DNA atau kerusakan irreversibel). Namun, dugaan tersebut ternyata salah mengingat tidak terbukti pada tikus. Bahkan, senyawa flavonoida tersebut terbukti menghambat aktivitas senyawa promotor terbentuknya tumor, sehingga senyawa-senyawa di atas disebut sebagai antitumor.

Dari sejumlah senyawa flavonoida dan isoflavonoida tersebut, yang banyak disebut-sebut berpotensi sebagai antitumor/antikanker adalah genestein yang merupakan isoflavon aglikon (bebas). Potensi tersebut antara lain menghambat perkembangan sel kanker payudara (Lamastiniere dkk., 1997) dan sel kanker hati (Hendrich, dkk., 1997). Penghambatan sel kanker oleh senyawa flavon/isoflavon ini terjadi khususnya pada fase promosi (Fujiki dkk., 1986).

Genestein yang merupakan salah satu komponen isoflavon tersebut juga terdapat pada kedelai dan tempe. Penghambatan sel kanker oleh genestein ini diterangkan oleh Peterson dkk., (1997) melalui mekanisma sebagai berikut:

Penghambatan pembelahan/proliferasi sel (baik sel normal, sel yang terinduksi oleh faktor pertumbuhan sitokinin, maupun sel kanker payudara yang terinduski dengan nonil-fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan oleh penghambatan pembentukan membran sel, khususnya penghambatan pembentukan protein yang mengandung tirosin.
Penghambatan aktivitas enzim DNA isomerase II
Penghambatan regulasi siklus sel
Sifat antioksidan dan anti-angiogenik yang disebabkan oleh sifat reaktif terhadap senyawa radikal bebas
Sifat mutagenik pada gen endoglin (gen transforman faktor pertumbuhan betha atau TGFß). Mekanisme ini dapat berlangsung apabila konsentrasi genestein lebih besar dari 5 µM.

Unknown mengatakan...

Pada tempe banyak terdapat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon adalah antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh manusia yang berfungsi untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Terdapat tiga jenis isoflavon di dalam tempe, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Antioksidan ini muncul pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus leteus dan Coreyne bacterium. Beberapa penelitian membuktikan bahwa genistein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe dapat mencegah kanker prostat, payudara dan penuaan.

Sel kanker merupakan sel ganas yang secara fisiologi telah mengalami perubahan secara genetik sehingga terjadi proliferasi berlebihan dan penurunan apoptosis (kematian sel). Apoptosis adalah mekanisme dimana sel mengalami kematian akibat terjadinya kerusakan DNA.
Genistein dapat menginduksi apoptosis pada kultur sel kanker yakni dengan cara meningkatkan ekspresi protein Bax. Sedangkan kandungan anti proliferasi dari genistein mampu melakukan penghambatan melalui kinase yang berbeda dari jalur proliferasi yang beragam. Mengingat adanya kandungan genistein dalam tempe, maka tempe dapat berperan dalam peningkatan apoptosis dan penurunan proliferasi sel kanker. Genistein inilah yang terkandung dalam tempe dan menjadi senjata ampuh menghadapi kanker.

Unknown mengatakan...

admin minta tolong banget jurnal yang mengatakan atau sumber bahwa isoflavon dapat menurunkan trigliserida a[a sumber ato jurnal nya,ini untuk menyelesaikan skripsi saya
email saya dokter_gila17@yahoo.co.id

Posting Komentar